Selasa, 17 Mei 2011

103 Tahun Kebangkitan Nasional dalam Totalitas Kebangkitan Nasional.



20 Mei 2011, tepatnya 103 tahun sebagai hari Kebangkitan Nasional di Negara Republik ini. Kebangkitan Naional yang berdirinya organisasi Boedi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908 merupakan salah satu tonggak sejarah bangsa Indonesia, dimana setiap sejarah yang terjadi dapay dijadikan sebagai inspirasi dan semangat pada setiap perjalanan bangsa ini dan tentunya untuk mewujudkan cita-cita luhur bangsa dalam kehidupan bermasyarakat, berbabgsa, dan bernegara.


Organisasi Budi Utomo yang lahir pada tanggal 20 Mei 1908 merupakan organisasi pemuda yang pada saat itu membayangkan kaum bumi putra yang mandiri dan tentunya bebas dari segala bentuk penjajahan. Berdirinya Perhimpinan merupakan awal yang meng-ilhami bangkit dan tumbuhnya pergerakan-pergerakan kebangsaan di negeri ini, dimana Budi Utomo sendiri menyebutkan pada saat pendirian organisasi  ini tujuan utamanya adalah memajukan nusa dan bangsa dan mempertinggi cita-cita kemanusiaan untuk mencapai kehidupan bangsa yang terhormat.


Telah lebih dari seabad bangsa ini memperingati hari kebangkitan nasional ini, akan tetapi sampai hari ini, kecenderungan akan stagnannya kondisi keadaan berbangsa dan bernegara memperlihatkan bahwa selama ini kebangkitan nasional hanyalah simbol belaka dalam negara republik ini. Kondisi sosial masyarakat yang tidak kunjung selesai, penyakit moral pejabat bangsa ini yang sudah kronis, atau kesenjangan sosial yang dapat dilihat dimana-mana merupakan bukti kongkrit bahwa tidak ada lagi kesadaran akan kebangkitan yang sebenarnya dalam bernegara. 


Sekali lagi, budi utomo yang menginginkan bangsa ini bebas dari segala bentuk penjajahan, sampai hari ini 103 tahun kebangkitan nasional bangsa Indonesia masih terbelenggu dengan pihak asing, kita belum murni menjadi sebuah bangsa yang mandiri, seakan-akan memperlihatkan bahwa negara Republik Indonesia ini berada didalam sebuah lingkaran Kapitalisme dan Neo-liberalisme yang menjadikan Indonesia hanyalah sebagai tempat memenuhi kekayaan negara-negara adidaya. Pemimpin bangsa ini belum seratus persen mampu mengambiol kebijakan yang benar-benar berfihak kepada rakyat miskin.


Ayo bangkit Merah Putih-ku, akan selalu ada harapan untuk sebuah Totalitas Kebangkitan Nasional. Kita butuh sebuah kesadaran bersama  akan makna sebuah "Kebangkitan" yang sebenarnya, dan yang terpenting bukan hanya sekedar euforia sesaat dalam peringatan sebuah hari besar, bukan hanya sebagai peringatan nilai history, akan tetapi bagaimana bisa mengambil setiap inspirasi dan semangat dalam proses perjalanan bangsa ini. Tentunya agar dari tahun ke tahun Republik ini bisa sejajar dengan bangsa lain yang jauh lebih maju.


Salmi Destiawan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar