Senin, 05 Desember 2011

SESAAT SAJA

Baiklah, saya mulai tulisan ini dengan satu hisapan yang yang sedikit mengantarkan kedalam sebuah kelarutan dalam bercerita yang mungkin saja kalian sudah bosan dengan cerita dari orang yang paling tua yang selalu ada menempel bersama kalian. Tapi tidak perlu takut karena untuk kali ini semua cerita adalah milik kalian, saya lebih suka menyebutkan tentang sebuah kebersamaan demi sebuah impian yang tidak lebih hanyalah sebagai bahan lelucon ketika kita duduk bersama. Tapi kita sendiri tidak pernah menyadari bahwa hal yang besar selalu diawali dengan hal yang kecil, lelucon-lelucon ini yang nantinya akan menjadi hal yang besar, yang pada satu hari nanti semua akan menjadi bagian dari cerita kalian, bagian dari sejarah ataupun perjalanan yang pernah kita lalui.

Hari ini saya ditemani oleh beberapa batangan rokok, segelas kopi yang ada disamping saya, badai dan hujan yang begiu deras diluar. Jika diantara kalian saya adalah orang yang paling tua, tapi saya selalu yakin bahwa jiwa saya akan selalu muda jika bersama kalian. Saya bukanlah tipikal pria romantic, yang dengan mudah dapat menundukan hati wanita karena saya selalu sadar dengan sebuah kutipan bahwa “harapan itu berbanding lurus dengan kekecewaan”, dan yang pasti medan perasaan untuk segala hal sangat sulit untuk saya takluktan. Tapi yang paling saya ketahui adalah kebersamaan yang kuat dan keterbukaan untuk saling percaya adalah alat yang paling kuat untuk mencapai tujuan bersama. Persetan tentang Idialisme ataupun Idiologi, tentang kajian-kajian retorika ataupun teoritis karl mark, tapi saya tetap beranggapan bahwa kunci dari segala hal adalah kebersaman yang kuat, sehingga apapun tujuan dan keinginan pada ujungnya kita akan mengarah kearah sana.

Ini bukanlah tulisan tentang pergerakan mahasiswa 66, 76, ataupun 98, bukanlah tentang Manajemen aksi, bukan tentang Sejarah Perkembangan Manusia, atau bukan juga tulisan tentang cerita runtuhnya rezim Khadafi di Libya, dan yang pasti bukan sebuah jalan untuk menurunkan sang penguasa tunggal yang ada di kampus kita. Tapi semua yang saya lalui bersama kalian akhir-akhir ini adalah bagian dari cerita hidup saya, satu persimpangan yang membuat saya tersadar akan arti sebuah kebersamaan, arti sebuah persahabatan. Benar satu tujuan telah sampai, tapi perang belum usai, tapi kalian musti bersepakat dengan saya bahwa kunci segala-galanya adalah kebersamaan dan keterbukan untuk saling percaya adalah kunci dari segala-galanya. Masa lalu adalah sejarah yang kedepan hanya akan menjadi sebuah cerita lama yang tidak akan pernah bisa kita ulangi. Hari ini, detik ini adalah kalian yang dikemudian hari juga akan menjadi sejarah dan bagian cerita kalian, selamat menikmati adinda-adinda ku sekalian, silahkan kalian jalani bagaimana kalian menjalani dengan tetap menjadi diri sendiri dan yang pasti tidak boleh tertinggal adalah hal yang besar itu muncul dari lelucon-lelucon lepas yang tanpa kita sadari akan menimbulkan ide-ide kreatif dalam mencapi tujuan bersama.

Satu paragraph diatas mugkin saja benar bahwa itu adalah pesan dari orang yang paling tua yang ada diantara kalian, silahkan belajar dari kesalahan  saya, orang yang tersisihkan, orang yang terlalu larut dengan medan perasaan persahabatan. Saya selalu yakin bahawa kehilangan seorang sahabat itu melebihi dari kehilangan apapun, karena dia tidak akan pernah bisa untuk dinilai dengan sebuah materi. Keterbukaan untuk saling percaya adalah kunci untuk menjaga semua. Baiklah, sebelum saya di-interupsi, saya akan akiri tulisan ini, terimakasih telah menjadi tempat dengan segala kegundahan yang ada pada diri saya…. :)

Salmi Destiawan.

Kamis, 24 November 2011

Sadar

Aku terjaga dari tidur, dari sebuah mimpi yang terasa sangat begitu aneh, dan lagi-lagi tersentak dengan pikiran yang akhir-akhir ini begitu sering mengganggu menjelang lelap. Perlahan kuhisap beberapa batangan rokok, tentu saja sambil berfikir kenapa dialam pikirang yang ada hanyalah sebuah pertanyaan yang sebenarnya telah ada jawaban, tapi pertanyaan ini selalu adadidalam pikiran ini.

Akkkkhhhh........!!
Ini bukan tentang wanita, tapi menurutku adalah lebih dari seorang wanita.
Diawali dari sebuah mimpi, bercerita tentang ideologi, bermain didalam tataran organisasi, tapi kita melupakan teantang sebuah makna persahabatan yang "real" apa arti sebuah persahabatan. Kita terlalu banyak bermimpi, tanpa menyadari bahwa harapan berbanding lurus dengan kekecewaan. Persetan dengan mu kawan, ini hanya cerita lama, cerita yang sangat kuyakini ketika waktu ini terus berjalan perlahan semua akan hilang. Dirimu terlalu jauh bermimpi, tapi sebenarnya apa yang menjadi landasanmu berfikir sangat pantas dengan latar belakang yang ada pada dirimu. Ini yang membedakan kita. Aku tidak ingin terlalu jauh untuk bermimpi, karena aku sadar dengan apa yang ada pada diri ini. Yang sangat kusesali sampai hari ini adalah, kenapa aku larut dengan mimpi yang sebenarnya itu adalah mimpimu, larut dengan kajian teoritis dan retorika yang kau sampaikan padahal sekian lama aku pun sudah melihat secara langsung sejauh apa pencapaian dirimu.

Sampai hari ini hanya satu yang mungkin saja belum sempat tersampaikan secara langsung. Adalah maaf dan terimakasih untuk semua yang pernah kau berikan

Sabtu, 19 November 2011

PERSIMPANGAN

Ditemani segelas kopi,
Setelah diri ini membaca sebuah tulisan, ucapan selamat ulang tahun dari seorang teman, berbagai macam alur pikiran yang ada didalam benak ini. Satu yang menjadi alasan  paling utama adalah karena saat ini bertepatan puncak dari sebuah kekecewaan kepada seorang sahabat yang mungkin selama ini membuat diri ini beranggapan bahwa dia adalah teman tempat berbagi untuk segala hal, mengerti dan memahami setiap kekurangan yang saya miliki. Akan tetapi setelah membaca tulisan tadi, membuat saya untuk menambah keyakinan bahwasanya perrrsahabatan dimulai dari sebuah hal yang kecil sampai kepada hal terbesar, kepercayaan dan sejuta harapan yang tidak memandang materi ataupun sebuah nilai kembalian investasi jika dipandang dari segi ekonomi.

Saya berkeyakinan bahwasanya semua dimulai dari hati, ketika mulut tidak dapat berbicara, ber-ucap, bertegur sapa, atau memandang, semua itu adalah dimulai dari hati yang paling dalam yang hati nuranipun akan berkata tidak. Saya tidak pernah bisa memunafikan atau memperlihatkan apa yang sebenarnya yang ada didalam hati saya, dan semua akan terlihat kepada sikap yang saya keluarkan dalm merespon orang lain. Sekali lagi, buat saya pribadi sahabat itu lebih dari sekedar materi, lebih dari seseorang pasangan, bahkan lebih dari keluarga terdekat yang ada disekitar kita. Nah, begitu besar kecewa ini, ketika semua yang ada didalam fikiran ternyata bertentangan dengan apa yang terjadi.



Sampai hari ini pun saya terus berfikir, dimana penyebab ini terjadi, karena pastinya setiap masalah yang besar itu pasti berawal dari sebuah masalah kecil, cenderung manusia akan terjatuh oleh kerikil yang selalu dianggap enteng, tapi akan berakibat fatal. Entah diri ini yang tidak bisa menjadi seorang sahabat yang baik atau saya yang terlalu menuntut sebuah kesempurnaan yang lebih dari seseorang teman, atau apakah saya yang terlalu membesar-besarkan masalah....!!


huuuuufftt.......!!
Satu yang pasti adalah kali ini sulit untuk mengembalikan kepada situasi yang pernah ada karena begitu sulit bagi saya untuk memahami ini, dan setelah membaca tulisan dari seorang kawan tadi, saya berkeyakinan, bahwa mungkin sampai hari ini adalah saya belum menemukan sosok seorang yang benar-banar dia adalah sahabat tempat saling berbagi keresahan, kesamaan dalam mimpi dan kegelisahan yang saya miliki. 
Dan bisa saja ketika kita dipertemukan pada satu medan yang sama, maka kita akan terpisah pada medan yang sama juga.

Jumat, 28 Oktober 2011

Jawaban Untuk Semua.....

Saat seseorang tidak berperan lagi dalam satu dunia, mereka akan berfikir bagaimana mencari satu dunia yang baru, satu tantangan baru dan demi tujuan yang baru. akan tetapi, terkadang pemandangan orang-orang yang pernah tahu sekilas tentang pemikiran sebelumnya akan membuat sedikit pertentangan atau kontradiktif dalam mengambil suatu kesimpulan. Benar adanya, bahwa suatu hal apapun juga dapat diperbenarkan apabila dihububgkan dengan hal-hal yang kita ketahui, tapi jika semua dapat berjalan sesuai dengan idialisme dan jati diri yang dimiliki semua akan berjalan sebagaimana mestinya dan berbat apa yang harus di perbuat.

Bagi saya dunia kemahasiswaan adalah satu dunia dimana saya banyak belajar, banyak memahami tentang sebuah makna kebersamaan, tujuan, dan pastinya pemikiran tentang jati diri, idialisme ataupun ideologi yang ada. Masih teringat ketika satu orang mengajarkan bahwa "lebih baik menjadi diri sendiri, dari pada mendengarkan kata-kata oranglain, karena ketika hasilnya baik, kita sendiri yang akan menikmati dan sebaliknya jika hasil akhir tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan, maka kita sendiri yang kan menanggung akibatnya, dan tidak menyesali orang lain", statement iniah yang selalu saya pegang selama saya berada didunia kemahasiswaan, ditambah satu pemikiran  dimana "tidak ada kawan yang abadi, tidak ada lawan yang abadi, karena hanya kepentinganlah yang abadi didunia ini" membuat saya memegang teguh akan semua prinsip, karakter, jati diri, idialisme yang saya miliki.

Larut didalam organ internal kemahasiswaan, disibukan dengan perkuliahan yang mesti harus mencapai targetan pribadi dan ditambah dengan semua intrik kepentingan organ eksternal membuat saya cenderung menutup diri dengan organ yang ada di luar kampus. Sedangkan sistem "perpolitikan" dikampus membuat saya secara tidak langsung telah terjun dan memahami budaya politik dan sistem politik meskipun itu hanya ditataran kemahasiswaan. Tanpa disadari, muncul didalam pemikiran ini bahwasanya dunia ini adalah sangat menarik apabila nantinya ini adalah sesungguhnya, akan tetapi disatu sisi pertentangan akan terjadi karena doktrinisasi, pengaruh negatif bahwasanya kotornya sistem politik yang ada dilingkungan kita. 

Hingga pada masanya saya tidak lagi menyandang status sebagai seorang mahasiswa, ataupun tidak bisa berperan penting didalam sebuah organ kemahasiswaan, membuat saya kehilangan sebuah dunia yang memang sudah seharusnya untuk saya tinggalkan. Dan atas dasar itu sesungguhnya saya sangat membutuhkan sebuah dunia baru, dengan sebuah tantangan yang baru dan yang pasti dapat berjalan sesuai dengan jati diri, idialisme yang saya miliki. 

Apapun bentuk organ yang ada, organ bukanlah tujuan, akan tetapi adalah sebuah alat untuk mencapai tujuan, karena organ diisi oleh orang-orang yang memili tujuan yang sama dan akan tertuang kedalam visi dan pergerakan organ tersebut, saya mengambil sebuah keputusan yang mungkin saja bertentangan dengan pemikiran yang dulu ada, akan tetapi sampai hari ini saya tetap berkeyakinan kalau semua berpijak kepada jati diri, idialisme yang saya miliki. Nah, jika satu hari nanti mungkin saja semua sudah bertentangan maka nantinya cerita kita akan berbeda.

"Nikmati hari ini ketika itu duniamu, dan yang terpenting menjadi diri sendiri tetap lebih baik. karena Lebih baik diasingkan dari pada hidup dalam kemunafikan."

Salmi Destiawan

Jumat, 21 Oktober 2011

Tumbagnya Sang - OTORITER



Detik-detik kematiannya dia mengatakan "jangan bunuh aku, anakku"



Moammar khadafi,
Lahir pada tanggal 07 Juni  1942, Menjadi penguasa otoriter di Libya semenjak tahun 1972, dengan jalan proses Kudeta Militer pada tahun 1969. Dia menghapuskan Konstitusi Libya tahun 1951 dan menerapkan undang-undang berdasarkan ideologi politiknya. Kekuasaan yang hampir 42 tahun telah menempatkannya menjadi penguasa terlama sebagai Pemimpin non Kerajaan keempat sejak tahun 1900 dan terlama sebagai pemimpin penguasa Arab. Dia menyebut dirinya sebagai 'the Brother Leader', 'Guide of the Revolution', dan 'King of Kings (Raja segala raja).



Secara tegas selama kepemimpinannya dia meneriakkan Anti Barat, Anti Amerika dan terbukti dimana salah satu kebijakan me- Nasionalisasikan Asset Asing yang berada di Lybia. Sejak tahun 1973, negerinya dikurung oleh dunia. Namun, Khadafi tetap kokoh. Ia sering tampil dengan jubah khasnya. Berpeci dan berkaca mata hitam. Namun, tak jarang dia tampil dengan seragam militer lengkap dengan segala atribut. Ia tampak gagah dan jaya di hadapan rakyatnya. Namun, kejayaan itu mulai runtuh sejak Februari 2011. Rakyatnya terpecah. Sebagian dari mereka mulai berani menyebutnya sebagai diktator, mengikuti nomenklatur yang disematkan negara-negara Barat dan Amerika Serikat.

Empat puluh dua tahun menguasai negeri itu, Khadafi kerap kali berjumpa dengan maut dan rajin menghimpun harta.  Khadafi mengoleksi begitu banyak mobil mewah dari berbagai merk dan model. Tapi di setiap istana dan vila mewahnya selalu ada ruang bawah tanah untuk berlindung dari musuh. Khadafi adalah pemimpin yang hidup di dua titik ekstrim. Kemewahan berlimpah ruah di satu sisi dan ketakutan yang luar biasa pada sisi yang lain. Harta berlimpah dan hidup mewah juga dinikmati oleh anak-anak dan orang-orang di sekitar kekuasaan selama 42 tahun itu. Salah seorang anaknya yang melimpahi pacarnya, seoang model Inggris, dengan berlian dan perhiasan rupa-rupa bentuk.



Terlepas dari sosok pribadi seorang Moammar Khadafi, Dia adalah seorang pemimpin dan mencatatkan sejarah di negaranya, bahkan cita-citanya yang ingin menyatukan negara timur tengah. Dibalik gerakan Revolusioner rakyatnya akan tuntutan tumbangnya sang diktator, negara Libya adalah salah satu negara penghasil minyak besar di dunia, bahkan negara-negara yang menyerang Libya dibalik seragam Nato adalah negara-negara yang sangat bergantung kepada negara seperti Libya dalam hal pemenuhan kebutuhan energi Minyak di negara mereka masing-masing.



Kamis, 20 Oktober 2011 dia ditembak mati oleh pasukan Revolusi Libya, Moammar Khadafi membuktikan sumpahnya "apapun yang terjadi di Lybia, saya tidak akan meninggalkan Libya", dia meninggal di negara yang dia besarkan, memperoleh kekuasan dengan kudeta militer dan jatuh hingga tewas dengan jalan perang militer.

Salmi Destiawan.
Sumber :
http://dunia.vivanews.com
http://id.wikipedia.org

Rabu, 05 Oktober 2011

"Untuk kalian yang pernah ada, dan kalian yang kelak jika emang ada"....

Mungkin ini judul yang terbaik setelah sekian lama tidak lagi posting di Blog ini, 
 "Untuk kalian yang pernah ada, dan kalian yang kelak jika  emang ada"....
 
Dimulai dengan segelas teh panas, beberapa cemilan, dan yang pasti, rokoknya gk tinggal... heheheheh...... 
Udah lama juga gk nulis, gk posting, pengen,,, tapi ya sangat susah untuk mencari momen yang tepat. Sengaja tulisan kali ini mungkin jauh berbeda dari cara penulisan postingan sebelumnya supaya malam ini apa yang ada dipikiran saya bisa lebih ngalir....

Banyak hal yang telah dilalui tentu akan banyak cerita, banyak kenangan, atau bisa juga akan banyak mimpi, apalagi semua dilalui dengan tawa dan canda dengan orang-orang terdekat, maka tak akan pernah terasa akan hari-hari yang telah dilalui...

Akan tetapi disatu sisi terkadang ketidaksadaran akan waktu yang berjalan, membuat diri ini pun terlalu larut dalam sebuah keadaan yang mungkin saja, "itu bukan lagi dunia anda".. Hingga ketika terjadi sebuah permasalahan, yang mudah terbawa kedalam sisi emosional akan menimbulkan kekecewaan yang begitu besar... 

Tidak dapat dipungkiri, untuk diri ini, berfikir tanpa membawa perasaan sangatlah begitu sulit, karena tanpa adanya perasaan yang nyaman, akan sangat sulit menjalani semua. Atas kondisi ini, mencoba berfikir logis tanpa membawa unsur perasaan mungkin adalah salah satu jalan untuk bisa keluar dari fikiran-fikiran negatif, dan lebih mengedepankan bahwasanya "Disana emang bukan dunia saya, memainkan sbuah peran yang seharusnya saya sadari bahwa peran seperti ini, bukan lagi peran saya"

Pada akhirnya sendiri adalah tetap menjadi teman yang paling sejati, ketika kesendirian adalah duniamu, maka nikmatilah duniamu disaat itu, sadar bahwa peran yang harus engkau mainkan, tidak sama seperti waktu dulu, ada yang datang dan ada yang pergi. Dulu, kemarin hanyalah cerita, karena engkau telah berada di dunia yang berbeda"

Kamis, 16 Juni 2011

Azas Pembenaran dami sebuah Kepentingan.

Cukup lama diri ini tidak lagi membuka blog ini lagi, hingga pada hari ini diriku bertanya-tanya didalam hati, betapa banyaknya sebuah keanehan yang telah terjadi disekitar lingkungan kita. Lebih dari sejuta pertanyaan yang hinggap dikepala dan yang pasti semua tertuju pada satu arah pertanyaan, "kenapa dan kenapa". 


Adalah suatu hal yang biasa ketika ada yang datang dan ada yang pergi, akan tetapi ketika yang pergi adalah seorang sahabat yang secara tiba-tiba berubah dan tidak lagi menjadi siapa yang selama ini kita lihat merupakan suatu hal yang cukup berat. Dengan dalih "keyakinan" semua menjadi sirna, sampai pada hari ini saya membaca sebuah rubrik yang menyatakan bahwa sebuah keyakinan selain yang dia miliki adalah hukumnya haram.


Sulit bagi saya untuk mencerna dengan sebuah logika, ketika seorang ustadz yang menyatakan bahwa sebuah ideologi yang berada di luar agama islam adalah hukumnya "haram" (silahkan di lihat disini http://www.voa-islam.com/news/indonesiana/2011/06/08/15186/abu-jibril-yang-ikut-pancasila-akan-binasa/). Secara pribadi saya memang tidak terlalu mengetahui dengan pasti dalil-dalil yang menyatakan akan pertentangan statment yang ada di dalam link diatas, akan tetapi sejauh ilmu pengetahuan agama yang saya dapati dari semenjak saya kecil hingga saat ini adalah Islam adalah agama yang terbuka untuk semua, islam menyuruh kepada umatnya untuk melakukan apa saja yang bisa membuat kebahagian dimuka bumi ini selagi itu tidak bertentangan dengan ajaran-ajaran mutlak Allah SWT. Dan yang terpenting saya berpendapat Islam tidak pernah membuat sebuah anggapan bahwa sebuah ideologi yang bersifat keduanian itu adalah mutlak di persalahkan, terkecuali yang benar-benar mutlak bertentangan dengan ajaran-ajaran Al-Quran.


Sejauh pengetahuan yang saya ketahui Nabi Muhammad memiliki bebrapa orang sahabat yang melalui mereka lah ajaran-ajaran Islam terus berkembang. Akan tetapi, setiap pribadi sahabat tersebut pasti memiliki penerimaan yang berbeda-beda tentang ajaran yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW, dan itu pasti terjadi terus menerus hingga ke bawah mereka, karena setahu saya pribadi setiap manusia memiliki pola pikir yang berbeda-beda terhadap apa yang diajarkan kepada mereka meskipun itu bermuara dari satu orang. Atas dasar itulah saya beranggapan bahwasanya hari ini, pada zaman seperti ini wajar timbul sekian banyak kelompok atau ajaran-ajaran yang ada didalam Islam itu sendiri.Yang sangat saya sayangkan pada hari ini adalah cenderung pemimpin-pemimpin kelompok diatas menjadikan ajaran-ajaran didalam Islam tersebut dijadikan sebuah azas pembenaran entah itu demi sebuah kepentingan, ataukah itu murni tentang sebuah ajaran yang di ajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Karena apa, tentunya mereka akan bermuara kepada sebuah politik yang bersifat keduniaan, jabatan, dan kepentingan tentu akan sangat kental ada didalamnya. Saya berpendapat sejauh mana pemimpin tersebut dapat menjamin sebuah kebahagiaan yang hakiki untuk semua umatnya apabila benar apa yang mereka inginkan dapat terwujud.


Dan pertanyaan terakhir yang ada di dalam benak saya adalah, kenapa sebuah ajaran agama Islam banyak dijadikan sebuah azas pembenaran, azas kepentingan untuk tujuan duniawi, bahkan mereka tidak segan-segan untuk saling menghancurkan kelompok lain. Saya hari ini masih berpendapat bahwa "Bagimu agamamu dan Bagiku adalah agamaku".

Selasa, 24 Mei 2011

Aku Yang Terbaik..

Terlambat aku bicara,,
Kau telah jadi miliknya,,
Ingin Ku ulangi lagi,,
Kisah ini Telah Berganti..

     Kau tinggalkan mimpi itu,,
     Hingga ku larut di hatimu,,
     Kau tak pernah menyadari,,
     Aku yang slalu ada untukmu,,

Yang Membedakan ku dan dia,
Hanya cara ku mencintaimu,.
Dan Ku yakin cintaku yang terbaik...
Dan Ku yakin Cintaku lah yang terbaik...

Lyric : Kamil, Nicky, Salmi, Redho.

Ini Masih Tentang Cinta..



Kurasakan Apa Yang Kau Rasakan,...
Mengertilah ini cinta sayangku...
Dulu Sekarang atau selamanya,..
Ini masih tentang cinta...


     Aku tak kan pernah marah padamu..
     Aku tak kan pernah benci padamu,..
     Karna rasa itu ada dihatiku,..
     Selalu saja Tentang Cinta....


Berharap kau mengerti..
Tak perlu ku ucap lagi...
Sampai waktu berhenti,..
Kau tetap slalu di Hati..


Sejauh Ku berrjalan...
Setinggi pun ku terbang..
Dirimu adalah tempat kembaliku...
Kemanapun kau pergi..
Walau ke ujung bumi..
Diriku adalah tempat kembalimu..


Lyric : Redho, Kamil, Salmi, Nicki



Selasa, 17 Mei 2011

103 Tahun Kebangkitan Nasional dalam Totalitas Kebangkitan Nasional.



20 Mei 2011, tepatnya 103 tahun sebagai hari Kebangkitan Nasional di Negara Republik ini. Kebangkitan Naional yang berdirinya organisasi Boedi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908 merupakan salah satu tonggak sejarah bangsa Indonesia, dimana setiap sejarah yang terjadi dapay dijadikan sebagai inspirasi dan semangat pada setiap perjalanan bangsa ini dan tentunya untuk mewujudkan cita-cita luhur bangsa dalam kehidupan bermasyarakat, berbabgsa, dan bernegara.


Organisasi Budi Utomo yang lahir pada tanggal 20 Mei 1908 merupakan organisasi pemuda yang pada saat itu membayangkan kaum bumi putra yang mandiri dan tentunya bebas dari segala bentuk penjajahan. Berdirinya Perhimpinan merupakan awal yang meng-ilhami bangkit dan tumbuhnya pergerakan-pergerakan kebangsaan di negeri ini, dimana Budi Utomo sendiri menyebutkan pada saat pendirian organisasi  ini tujuan utamanya adalah memajukan nusa dan bangsa dan mempertinggi cita-cita kemanusiaan untuk mencapai kehidupan bangsa yang terhormat.


Telah lebih dari seabad bangsa ini memperingati hari kebangkitan nasional ini, akan tetapi sampai hari ini, kecenderungan akan stagnannya kondisi keadaan berbangsa dan bernegara memperlihatkan bahwa selama ini kebangkitan nasional hanyalah simbol belaka dalam negara republik ini. Kondisi sosial masyarakat yang tidak kunjung selesai, penyakit moral pejabat bangsa ini yang sudah kronis, atau kesenjangan sosial yang dapat dilihat dimana-mana merupakan bukti kongkrit bahwa tidak ada lagi kesadaran akan kebangkitan yang sebenarnya dalam bernegara. 


Sekali lagi, budi utomo yang menginginkan bangsa ini bebas dari segala bentuk penjajahan, sampai hari ini 103 tahun kebangkitan nasional bangsa Indonesia masih terbelenggu dengan pihak asing, kita belum murni menjadi sebuah bangsa yang mandiri, seakan-akan memperlihatkan bahwa negara Republik Indonesia ini berada didalam sebuah lingkaran Kapitalisme dan Neo-liberalisme yang menjadikan Indonesia hanyalah sebagai tempat memenuhi kekayaan negara-negara adidaya. Pemimpin bangsa ini belum seratus persen mampu mengambiol kebijakan yang benar-benar berfihak kepada rakyat miskin.


Ayo bangkit Merah Putih-ku, akan selalu ada harapan untuk sebuah Totalitas Kebangkitan Nasional. Kita butuh sebuah kesadaran bersama  akan makna sebuah "Kebangkitan" yang sebenarnya, dan yang terpenting bukan hanya sekedar euforia sesaat dalam peringatan sebuah hari besar, bukan hanya sebagai peringatan nilai history, akan tetapi bagaimana bisa mengambil setiap inspirasi dan semangat dalam proses perjalanan bangsa ini. Tentunya agar dari tahun ke tahun Republik ini bisa sejajar dengan bangsa lain yang jauh lebih maju.


Salmi Destiawan.

Senin, 16 Mei 2011

Venus...


Jika seorang wanita menangis dihadapanmu, itu berarti dia tak dapat menahannya lagi.
Jika kamu memegang tangannya saat dia menangis, dia akan tinggal bersamamu sepanjang hidupmu.
Jika kamu membiarkannya pergi, dia tidak akan pernah kembali lagi menjadi dirinya yang dulu.
Selamanya…
Seorang wanita tidak akan menangis dengan mudah, kecuali di depan orang yang amat dia sayangi. Dia menjadi lemah…
Seorang wanita tidak akan menangis dengan mudah, hanya jika dia sangat menyayangimu. Dia akan menurunkan rasa egoisnya…
Lelaki, jika seorang wanita pernah menangis karena mu…
Tolong pegang tangannya dengan pengertian.
Dia adalah orang yang akan tetap bersamamu sepanjang hidupmu.
Lelaki, jika seorang wanita menangis karenamu…
Tolong jangan menyia-nyiakannya.
Mungkin karena keputusanmu, kau merusak kehidupannya.
Saat dia menangis didepanmu, saat dia menangis karenamu
Lihatlah matanya… dapatkah kau lihat dan rasakan sakit yang dirasakannya?
Pikirkan…
Wanita mana lagikah yang akan menangis dengan murni, penuh rasa sayang, didepanmu dan karenamu…
Dia menangis bukan karena dia lemah
Dia menangis bukan karena dia menginginkan simpati atau rasa kasihan
Dia menangis… karena menangis dengan diam-diam tidaklah memungkinkan lagi.
Lelaki… pikirkanlah tentang hal itu
Jika seorang wanita menangisi hatinya untukmu, dan semuanya karena dirimu…
Inilah waktunya untuk melihat apa yang telah kau lakukan untuknya, hanya kau yang tahu jawabannya…
Pertimbangkanlah…
Karena suatu hari nanti.. mungkin akan terlambat untuk menyesal, mungkin akan terlambat untuk bilang “MAAF” !!!
Seorang anak laki-laki kecil bertanya kepada ibunya,”Mengapa engkau menangis?”
“Karena aku seorang wanita”, kata sang ibu kepadanya.
“Aku tidak mengerti”, kata anak itu.
Ibunya hanya memeluknya dan berkata, “Dan kau tak akan pernah mengerti”
Kemudian anak laki-laki itu bertanya kepada ayahnya, “Mengapa ibu suka menangis tanpa alasan?”
“Semua wanita menangis tanpa alasan”, hanya itu yang dapat dikatakan oleh ayahnya.
Anak laki-laki kecil itu pun lalu tumbuh menjadi seorang laki-laki dewasa, tetap ingin tahu mengapa wanita menangis.
Akhirnya ia menghubungi Tuhan, dan ia bertanya, “Tuhan, mengapa wanita begitu mudah menangis?”
Tuhan berkata:
“Ketika Aku menciptakan seorang wanita, ia diharuskan untuk menjadi seorang yang istimewa. Aku membuat bahunya cukup kuat untuk menopang dunia, namun harus cukup lembut untuk memberikan kenyamanan.”
“Aku memberikannya kekuatan dari dalam untuk mampu melahirkan anak dan menerima penolakan yang seringkali datang dari anak-anaknya.”
“Aku memberinya kekerasan untuk membuatnya tetap tegar ketika orang-orang lain menyerah, dan mengasuh keluarganya dengan penderitaan dan kelelahan tanpa mengeluh.”
“Aku memberinya kepekaan untuk mencintai anak-anaknya dalam setiap keadaan, bahkan ketika anaknya bersikap sangat menyakiti hatinya.”
“Aku memberinya kekuatan untuk mendukung suaminya dalam kegagalannya dan melengkapi dengan tulang rusuk suaminya untuk melindungi hatinya.”
“Aku memberinya kebijaksanaan untuk mengetahui bahwa seorang suami yang baik takkan pernah menyakiti isterinya, tetapi kadang menguji kekuatannya dan ketetapan hatinya untuk berada disisi suaminya tanpa ragu.”
“Dan akhirnya, Aku memberinya air mata untuk diteteskan. Ini adalah khusus miliknya untuk digunakan kapan pun ia butuhkan.”
“Kau tahu… kecantikan seorang wanita bukanlah dari pakaian yang dikenakannya, sosok yang ia tampilkan, atau bagaimana ia menyisir rambutnya.”
“Kecantikan seorang wanita harus dilihat dari matanya, karena itulah pintu hatinya – tempat dimana cinta itu ada.”

Selasa, 10 Mei 2011

Dibawah Selimut Kedamaian Palsu.



jangan terus tindas rakyat yang membisu
jika demikian..
kau seperti membangun bendungan yang bakal jebol
arus menggasak
hingga tamatlah kekuasaanmu

jangan jadikan rumahmu gudang penuh-
barang mewah dan timbunan bahan makanan
jangan sanak familimu kaya karena bintang bintang pangkat
jika demikian..
kau telah melahirkan musuh bagi anak cucumu

janganlah rampas tanah rakyat
jangan abaikan kepentingannya
sebab tanah adalah bumi tempat ibadah kepada tuhannya
tempat memuliakan dirinya dengan kerja
jika itu kau lakukan..
berarti telah kau tabur sendiri
iman kekacauan di negeri ini

jangan redam pikiran rakyat dengan paksa
jangan coba membuat ketentraman dengan penuh dengan ancaman
jika demikian..
berarti kau telah menggugah
raksasa yang tidur di bawah
selimut kedamaian palsu
maka pada saat itulah
sejarah kembali akan membacakan
kisah kisah tirani: Yang Harus Diturunkan

Oleh : Wiji Thukul

Jumat, 06 Mei 2011

Alberto Granado (Sahabat Yang Tidak Akan Pernah Terpisahkan)


Pada tanggal 5 Maret 2011, Fidel Casto dan masyarakat Kuba mungkin saja sangat berduka atas berpulangnya seorang sahabat sejati Ernesto Che Guevara. Dia benama Alberto Granado lahir di Argentina pada tanggal 8 Agustus 1922, dia lebih tua 6 tahun dari Che Guevara dan berteman semenjak berumur 14 Tahun. Granado telah tinggal di Cuba semenjak tahun 1961 dan sosoknya tidak akan pernah dapat terlepas dengan Che Guevara, karena bersama Granado dan sepeda motor Norton Granado's 500cc yang diberi nama "La Poderosa", melakukan perjalanan mengelilini Amerika Latin. Perjalanan ini telah diabadikan kedalam bentuk prosa dan difilmkan pada tahun 2004 dengan judul "The Motorcycle Diaries"





Disepanjang perjalanan, mereka berdua melihat ketidakadilan yang dirasakan oleh kaum-kaum tertindas disetiap daerah yang mereka singgahi. Sehingga perjalanan ini megubah pola pikir seorang Ernseto Che Guevara agar melakukan sesuatu untuk mengubah nasib orang-orang tertindas yang mereka saksikan selama perjalanan. 


Ketika Granado dan Guevara berpisah di Caracas, Granado memutuskan untuk tetap tinggal di Venezuela. Selama beberapa tahun dia bekerja disebuah rumah sakit lepra di Maiquetia dan selanjutnya menjadi kepala sekolah Bio-Analisis di University Of Caracas.


Setelah kemenangan Revolusi Kuba pada tahun 1959, Granado diundang Guevara ke Havana dan pada tahun 1960 dia mengunjungi Kuba untuk pertama kalinya. Setahun kemudian dia pindah kesana bersama keluarganya untuk mengambil jabatan sebagai Profesor Biokimia di Universitas Havana dan pada tahun 1962 Granado mendirikan Fakultas Kedokteran di Universitas Santiago.


Sahabatnya Guevara meninggal dunia pada tahun 1967 di Bolivia, tapi Granado tetap di Kuba untuk sisa hidupnya. Pada pertengahan 1970-an, perhatiannya beralih kepada peternakan sapi dan menjadi Direktur Departemen Genetika National Health Centre untuk peternakan dan pertanian hingga pensiun pada tahun 1994.


Hingga pada usia 88 tahun dia menghembuskan nafas terakhirnya yang disebabkan oleh faktor alamiah. Menurut media di Kuba, Granado meminta agar tubuhnya di Kremasi dan abunya disebar di Kuba, Venezuela dan Argentina, negara dimana dia dan Guevara lahir dan dari mana mereka memulai perjalan mereka dengan sepeda motor.


Berikut Pandangan Granado Terhadap Sahabatnya Ernesto Che Guevara :


Dia tidak pernah lupa saya dan saya tidak pernah lupa dia, Kepribadiannya begitu kuat sehingga tak mungkin untuk melupakannya, yang paling saya hargai adalah kejujuran dan kemampuan dia mengubah hal-hal negatif menjadi sesuatu yang positif, Dia tidak suka berkompromi. Ini tidak mudah, kecuali anda memiliki visi yang sama dan percaya di dalamnya, bagi Che, Kuba adalah tempat "di mana orang ingin meningkatkan kemampuan diri dari sudut ilmiah, "bukannya selalu berpikir tentang mengkonsumsi", Che memilih jalan menuju pembebasan, Dia hanya ingin memicu revolusi di Amerika Latin, Dia selalu layak dengan apa yang dia katakan, berpikir dan melakukan, itulah sebabnya mereka menggunakan citra Che, Dan dia tetap merupakan "pengagum" dari teman lamanya, Perjalanan kita, revolusi Kuba dan Che telah membuat seperti apa saya sekarang, Ketika saya memiliki keraguan, saya bertanya pada diri sendiri apa yang akan dikatakan Ernesto.



Salmi Destiawan.
Sumber :


Senin, 02 Mei 2011

Menjelang Malam...


Tak mengerti apa yang ada dibenakku malam ini,,
Tak tahu apa yang akan mesti kutulis,,
Tak tahu apa yang mesti harus diperbuat,,
Dalam kesendirian dan kegelapan,,
Entah apa yang terpirkan…

Rinai hujan terus turun membasahi bumi,,
Dingin diluar tak pernah terasa didalam jiwa ini,,
Sejenak aku termenung ditengah kegelapan,,
Mencoba mencari setiap jawaban,,
Dari semua pertanyaan yang ada didalam pikiran..

Apa bedanya antara kesedihan dan kebahagiaan..??
Apa bedanya antara tangis dan tawa,,??
Saya, anda, dan kita semua,,
Hanya dipaksa untuk menjalani apa yang telah ada,,
Dan satu orang manusia pun tidak akan pernah tahu,,
Pada Akhirnya seperti apa..

Hanya ada dua pilihan jawaban,,
“ya” atau “tidak”
Semua akan berhenti dengan tiba-tiba,,
Ketika Siang tidak lagi menjadi malam,,
Ketika matahari tidak akan pernah terbit lagi…

Silahkan Engkau tertawa,,
Silahkan engkau menangis,,
Tapi bagiku,,
Tidak akan pernah  ada bedanya,,
Antara tawa dan tangis…
Dan kebanyakan orang,,
Tidak seperti apa adanya yang ada,,
Mereka menyembunyikan apa yang sebenarnya,,
Entah itu sedih ataupun bahagia,,
Entah itu tangis ataupun tawa..

Selamat atas kemenangan,,
Kemenangan kebohongan dan kemunafikan dunia,,

Diatas dunia ini,,
Tidak akan pernah ada yang namanya “abadi”
Mimpi dan harapan yang indah,,
Hanya semata-mata pemanis menjelang tidur,,
Dan ketika pagi datang,,
Tidak akan pernah ada bedanya dengan hari sebelumnya,,
Dipaksa dan terus dipaksa menjalani apa yang telah ada….

23.20  - 30 April 2011.

Pendidikan Yang Belum Sempurna





2 Mei, tentu saja tanggal ini merupakan hari yang bermakna bagi lingkungan atau dunia pendidikan di Indonesia. Siswa, Guru, maupun semua terkait di dalamnya ikut serta dalam perayaan hari ini. Terlepas dari semua, memasuki abad 21 ini, kita mesti melihat secara nyata tentang pendidikan sebenarnya di negara ini. Tidak pernah dapat dipungkiri, manusia adalah makluk sosial yang diciptakan dengan akal dan pikiran agar mampu menjadi manusia seutuhnya. Nah, tentu saja pendidikan adalah tempat dimana terjadinya proses pematangan akal dan pikiran manusia tersebut.


Hingga saat ini, di negara ini, pendidikan yang layak masih menjadi bagian dari orang-orang dalam kategori yang mampu, sedangkan orang-orang yang tidak mampu tidak dapat mengenyam pendidikan yang sebenarnya. Daerah perkotaan tentu saja memiliki sistem pendidikan yang jauh lebih baik, akan tetapi cenderung terkotak-kotak, pendidikan yang bermutu didaerah perkotaan kebanyakan menjadi harga jual yang sangat tinggi untuk kalangan orang perkotaan itu sendiri, sebagai contoh Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) yang notabene adalah pendidikan negeri malah menjadi harga yang begitu mahal, apalagi daerah pedesaaan yang hanya bersifat "seadanya", perlengkapan, kondisi bangunan, ataupun segala peralatan untuk menunjang proses belajar dan mengajar.  Kondisi ini jelas memperlihatkan belum sempurnanya perhatian pemerintah kepada dunia pendidikan di negara ini. 


Pemerintah dalam melihat pendidikan di Indonesia, cenderung hanya melihat pada hasil akhir dari proses pendidikan tersebut, ketimbang memperbaiki semua proses belajar dan mengajar. Setiap tahun di negara ini memperdebatkan permasalahan UAN, sedangkan bagi orang-orang pemikir tentu dapat menilai bahwasanya UAN hanyalah gambaran penilaian yang tidak real atas sebuah proses pendidikan, karena menurut saya proses pendidikan yang sebenarnya itu terjadi setiap hari pada proses belajar dan mengajar, hubungan antara pendidik dan yang dididik, proses sosialisasi siswa selama berada di sekolah, dan materi yang diajarkan oleh guru, dan pastinya semua proses tersebut berbeda antara yang terjadi didaerah perkotaan dengan daerah pedesaan atau daerah tertinggal. 


Total anggaran pendidikan di Indonesia pada tahun 2011 yaitu sebesar Rp 248 T (20.02%), angka ini memang meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 0.2 %. Akan tetapi penempatan pos anggaran tersebut tidak dapat dipungkiri banyak menjadi penyalahgunaan bagi orang-orang yang dapat mengambil kebijakan didalamnya. Sampai hari ini Empat priotitas utama didalam anggaran tersebut yaitu, Penuntasan pendidikan dasar tingkat SD - SMP, Pendidikan Vokasi (kejuruan), Program doktoral, dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), belum sepenuhnya menyentuh ke empat prioritas tersebut, terbukti yang dapat kita lihat pada kualitas pendidikan pada daerah tertinggal. Apalagi ke empat prioritas tersebut kurang memandang kepada permasalahan yang sebenarnya yang ada pada dunia pendidikan di Indonesia hingga saat ini.


66 Tahun Republik ini telah merdeka, akan tetapi pendidikan saat ini mungkin saja tidak jauh bedanya dengan  70 tahun yang lalu. UUD 1945 Pasal 31, ayat 1 yang berbunyi "Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan", ayat 2 yang berbunyi "Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya" semoga saja dapat secara merata dan secara nyata diwujudkan oleh pemerintah pusat maupun daerah agar seluruh Rakyat Indonesia dapat mengenyam pendidikan yang benar-benar layak seutuhnya.


Salmi Destiawan.

Senin, 25 April 2011

SETELAH 13 TAHUN TRAGEDI TRISAKTI (12 MEI 1998)



Pada tanggal 12 Mei merupakan hari dimana telah terjadinya peristiwa yang bersejarah di Indonesia, dimana tewasnya 4 orang mahasiswa Trisakti yaitu Hafidin Royan, Elang Mulia Lesmana, Hendriawan Sie, dan Hery Hartanto. Ke-empat mahasiswa tersebut merupakan korban dari tindakan aparat keamanan yang menghalau mahasiswa atas aksi yang dilakukan untuk menutut agar segera turunya Presiden Soeharto dari kekuasaan Orde Baru.


Reformasi yang dilakukan oleh mahasiswa, buruh, tani, dan serikat kaum miskin di negara ini, merupakan kejenuhan atas sebuah sistem pemerintahan yang diterapkan oleh pemerintahan orde baru, kondisi perekonomian yang semakin parah, kebebasan hak, kebebasan berpendapat, dan Hutang negara ini kepada pihak asing menjadi tolak ukur akan sebuah perubahan yang harus se-segera mungkin dapat terlaksana dan itu hanya dengan jalan menuntut Pemimpin pada saat itu agar segara turun setelah 32 Tahun memimpin di negara Indonesia ini.


Setelah memasuki 13 tahun peristiwa tersebut tejadi, memang kita dapat secara real merasakan perubahan yang ada didalam kondisi negara kita, salah satunya Sistem Pemerintahan dan perpolitikan yang jauh berbeda jika dibandingkan dengan orde baru. Akan tetapi tentunya hal yang tidak dapat di-munafikan atas kondisi masyarakat adalah semkin tingginya kemiskinan di negara ini, tingkat pengangguran, potret kondisi pendidikan dan masih banyak hal lain yang seharusnya dapat menjadi berubah setelah reformasi terjadi.


Disisi lain Pemerintah hari ini cenderung bermain angka-angka atas kondisi yang terjadi, mata mereka seakan-akan tertutupi atas kondisi yang sebenarnya terjadi. Pemimpin negara ini, saat ini hanya disibukan kepada proses "pencitraan" diri ketimbang memikirkan nasib rakyatnya. Para wakil rakyat disibukan dengan pembahasan kunjungan kerja, study banding, atau dengan pembangunan gedung super mewah yang sangat tidak masuk diakal atas segala hal pemanfaatan anggaran negara ini. Dan mereka yang kebanyakan duduk saat ini adalah orang-orang yang tidak lain merupakan tokoh-tokoh didalam proses Reformasi 1998 tersebut. 


Kebanyakan masyarakat saat ini cenderung meragukan kematangan atas semua proses Tragedi Reformasi yang terjadi pada tahun 1998 karena melihat secara nyata apa yang terjadi ditengah-tengah masyarakat. Perubahan yang terjadi di negara ini belum sepenuhnya menyentuh rakyat miskin di negara ini, penyakit moral pejabat yang semakin hari semakin meningkat menjadi bukti kingkrit akan hal tersebut. Kita membutuhkan sebuah perubahan total atas semua sistem pemerintahan, kita membutuhkan pemimpin yang rendah hati, pemimpin yang benar-benar memikirkan rakyatnya bukan pemimpin yang sibuk dengan proses pencitraan dirinya.


Tidak ada yang pernah sia-sia yang terjadi pada proses Reformasi, kita tidak pernah tahu apa kata mereka yang telah menjadi korban reformasi, Tragedi Trisakti, Semanggi 1 dan Semanggi 2. Akan tetapi mereka yang telah menjadi korban tentu tidak menginginkan hal yang terjadi pada masyarakat saat ini yang terjadi. Sekali lagi, harapan seluruh kaum tertindas di negara ini tentunya Reformasi adalah proses untuk sebuah Revolusi total didalam negara ini. Untuk kesejahteraan seluruh Masyarakat Indonesia.


Salmi Destiawan

Sabtu, 23 April 2011

Saat Jenuh.



Persis seperti malam kemarin...
Sebuah ketakutan didalam pikiran.
Kesendirian yang membuat ku tak tau,..
tak tau apa yang harus diperbuat..
Seakan ada 1000 cabang aliran sungai..
Terbentang luas di dalam pikiran..
Tapi tak satu jalan pun yang dapat dilalui..
Semua Jalan seakan-akan buntu..


Aku ingin bercerita,.
Dengan seseorang yang bisa mengerti aku..
Aku ingin berbagi dengannya..
Ingin berbagi tentang semua keluh dan kesahku..


Aku ingin tertawa..
Tertawa besama sahabat-sahabatku...
Melupakan semua beban pikiran..
dan bermimpi tentang masa depan...


Malam ini aku butuh kalian..
Butuh Dirimu dan Sahabatku..
Karna kalian yang mengerti aku...


Note : 22 April 2011

Jumat, 22 April 2011

SUMBANG 12 (Pitaruah Ayah Untuak Anak Putri - Angku Yus Dt. Parpatiah)


Ketahuilah nak, kok indak dek buku tiok rueh, indak sambilu malampisi, haram baguno buluah bambu, mako baitu juo parampuan, nan manjadi rueh jo buku di dirinyo indak lah lain indak lah bukan sapado dari budi, sadangkan sambilunyo adolah malu. Parampuan indak babudi ibarat bambu indak ba rueh, alun tasingguang nyo lah ratak, baru tagisia nyo lah pacah, parampuan tak punyo malu bak buluah ilang sambilu, bangun lamah tanago rapuah, hilang kepribadian, pupuih sumangek jati diri, tanpa power tanpa wibawa. Mangko kok budi lungga indak ba pasak, malu tipih mangulik dasun, cayia lah martabat parampuan, abih tuah binaso diri. Dek sabab karano itu nak, supayo iduik taguah ba rueh, nak nyo ba tuah ba sambilu, jauahi pantang cilakonyo, sumbang duo baleh rang namokan. Itulah timbangan akhlak, standar moral ukuran nilai, sapanjang adat sopan santun.

Adopun nan dimukasuik jo kato sumbang, iyolah suatu laku perbuatan, nan buruak tacacek tarcalo, tapi alun sampai kapado salah. Kato padanan dari sumbang yaitu jangga, senjang ataupun sonsang. Atau istilah populer masa kini “kurang etis”, bandel, norak jo urakan, kalau bahaso di pasaran, kurang aja indak baradaik, bak baruak harago tigo tali, mantiko… ha, ado sambuangannyo di ujuangnyo tu ah…na’udzubillah..

Nah… cubo ayah bilang ayah papakan :

Sumbang duduak. Duduak sopan bagi padusi iyolah basimpuah, bukan baselo cando laki-laki, nan paliang tacacek bana kalau mancanngkuang jo mancongkong sabalah lutuik batagakkan bak gaek duduak di lapau. Kok duduak di bangku di kurisi, rapekkan paho arek2, manyampiang agak salayang, nyampang mamakai rok singkek, usahlah kaki ditindiahkan, nak jan tasimbah nampak sajo. Baitupun duduak di honda, dibonceang atau mambonceang, ijan mangangkang abih2, manjajok dipandang urang. Itu sumbang duduak.

Sumbang tagak. Usah panagak tantang pintu atau di janjang turun naiak, usah panagak tapi labuah kalau tak ado nan dinanti, sumbang tagak jo laki-laki, apolai bukan jo muhrim, konon pulo ba rundiang-rundiang.

Sumbang jalan. Bajalan musti ba kawan, paliang kurang jo paja ketek, kalau padusi bajalan surang, saibarat alang-alang lapeh, jatuah merek turun harago, randah pandangan laki-laki. Usah bajalan ba gageh-gageh, malasau mandongkak-dongkak, co ayam gadih ka batalua, usah… tapi bajalanlah siganjua lalai, pado tampuah suruik nan labiah, alu tataruang patah tigo, samuik tapijak indak mati, aratinyo lamah lambuik, gemulai tapi tegas, kok bajalan ba samo gadang, jan babanja ma ampang labuah, agak’i urang di bulakang, kok bajalan jo urang tuo atau jo urang laki-laki, awak ma iriang di bulakang, baitulah adat ka dipakai.

Sumbang kato. Bakatolah jo lunak lambuik, duduak kan etongan ciek-ciek, nak paham urang mukasuiknyo, sumbang bana dek parampuan barundiang co murai batu bak aia sarasah tajun rumik lah urang mamiliahi, kalau rang tuo sadang mangecek, pantang mamotong bicaronyo, nantikan dulu sudah2, baru dijawab patuik dijawab, didakek urang sadang makan usah mangecek nan kumuah2, pai manjanguak urang sakik usah carito urang mati, kurang baiak kurang tapuji manunggu utang di nan rami, baitu ajaran sopan santun.

Sumbang caliak. Kurang taratik rang padusi kok pamana pancaliak jauah, pamadok arah ka bulakang, pamatuik-matuik diri surang, sumbang. Nyampang awak pai ba tandang, pajinak stek incek mato tu jan manjala sapanuah ruang, sabantuak urang manyalidiak, kok awak manjadi tuan rumah, usah pancaliak ka jam tangan, tasingguang urang sadang duduak, itu ma usia caro aluih, mangecek jo laki-laki, bia dunsanak atau famili usah pamadok tanang2, manantang bola matonyo, indak buliah… tapi buanglah pandang ka nan lain, manakua caliak ka bawah.
Sumbang makan. Sumbang makan sambia badiri kunyah kenyoh sapanjang jalan, manguyah tutuikkan muluik, jan tadanga capak dek urang, sabab nan makan mancapak-capak, bangso si lupak jo si samuik, kuranglah sopan jo taratik, kalau mahota sambia makan caro si bule dalam pilem. Kok awak makan jo tangan, angkek nasi jo ujuang tangan, suok nan usah gadang2. manambuahkan nasi agak2, bia acok asakan saketek, jan sampai piriang balanjuang, biasokan mancuci tangan, manuangkan aia dalam piriang, jo kida manjambo galeh, minum sataguak taguak ketek, tahan sandao jan nyo lapeh. Nyampang awak makan basendok, jan balago sendok jo garpu, badariang kanai di gigi, dima salasai makan beko, tungkuikkan sendok jo garapu, kalau lataknyo tatilantang tandonyo makan alun kanyang ataupun kurang samalero, tasingguang urang punyo alek. Nah… paratikan bana tu nak kanduang… jan randah pandangan urang.

Sumbang pakai. Babaju jan sampik2, nak jan nampak rasio tubuah, dima bukik dima lurahnyo, dima taluak tanjuang baliku jadi tontonan laki-laki, usah pulo talampau jarang, nan tipih nan tabuak pandang, konon tasimbah ateh bawah, usah… Satantang mode jo potongan, sasuaikanlah jo bantuak badan, sarasikan jo ragi kain, buliah sajuak pandangan mato. Dek kau ayah nan manurun, kulik nan karak-karak anguih, mako warno piliah nan agak amba, krem jadih, pucuak pun buliah, birunyo nan talua asin, putiahnyo nan abu-abu, usah dipakai baju sirah piak, dendeng balado kecek urang, badoso umaik karano awak. Katampek urang kamatian pakai nan polos warno galok, usah mamakai baju pontong nan ponggeang nampak katiak, usah pulo babukak tenda mamakai gencu taba2, kurang etis baso kininyo.

Sumbang karajo. Kakok karajo rang padusi sabateh nan ringan2, nan mudah2, nan aluih2, manjaik jo manarawang, kadapua masak mamasak manyusun paraboik rumah, kok ka sawah batanam jo basiang, manyabik atau ma angin, tapi jan mabajak jo mairiak, baitupun karajo parak, sakadar marambah manyisiak-nyisiak, mangulik manabang pisang, jangga bana dek rang padusi kalau mamanjek bagayuik-gayuik manabang mangabuang kayu. Baitupun mamiliah profesi, nan paliang cocok jadi guru, bidan elok salonpun buliah, jadi perawat rancak juo, dikasir bidangnyo bana, tapi paralu ekstra hati-hati nak, kalau manjadi sekretaris, jadi gaet ataupun artis, konon lai pulo pramugari, gawat piak… gawat. Nah.. buliah manyupir tapi usah manjadi supir.

Sumbang tanyo. Ado papatah mangatokan, barundiang sasudah makan, batanyo salapeh arak, aratinyo kok urang tibo batandang sambuiklah baramah tamah, jo hormat silahkan duduak, sasudah itu latakkan aia suruah minum, salasai minum agak sataguak, raso lah cukuik istirahat, baru tanyokan mukasuiknyo, apo sangajo kadatangan, caro tata krama moderennyo “apa yang bisa saya bantu”, mako.. kasa lah bana budi awak, alun ta acah ikuanyo duduak, sambia tagak lalu batanyo, a tujuan datang kamari, indak buliah tu nak.. indak buliah.. buruak angkuah namonyo awak. Salain nan dari pado itu, kok tamu awak sadang makan, sumbanglah bana manayokan “bara harago bareh kini” indak buliah tu, itu pantangan urang minangkabau tu, ciek lai, kalau bajalan dalam hutan, usah batanyo isi rimbo, ula harimau jo biruang, indak buliah, kok masuak ka kampuang banyak upeh, pantang batanyo ka urang lapau, lai mamak manjua sabuak, atau mamintak tambah gulo stek mak, jan mati gadih kau dibueknyo piak, indak buliah tu.

Sumbang jawab. Kalau ado urang batanyo, elok2 mambari jawab, jan sampai urang tasingguang, umpamo adolah urang ka babalanjo batanyo ka tukang kain, tukang kain ko anak gadih ko, a katonyo “bisa tigo ribu sameter piak ?” dijawab dek urang kadai “ampek ribu awak tarimo pak, baok kamari bara ado”, tibo pulo tanyo nan lain “luntur ndak diak ?”, sambia malengah nyo manjawab “pai batanyo ka pabrik pak, kami nan tau manjua an ko’, itu jawab sengkang namonyo tu nak, buruk muncuang dilayan urang, cilako gadih mudo matah, jauah jodoh tinggi rasaki, alamaik sansaro iduik awak, indak buliah..

Sataruihnyo sumbang bagaua. Indak buliah bagaua jo laki-laki kalau awak sajo padusi surang mancampua bakeh nan banyak, sumbang bagaua samo gadang kalau bakumpua-kumpua lalok batandang ka rumah urang kecuali ado keperluan, dek awak tu anak gadih, sumbang bagaua jo paja ketek, sato manyuruak ba kuciang-kuciang basimbang main kalereang balari bakaja-kaja, atau awak masih pacaran bagaua lah sarupo laki bini, ilia mudiak indak lakek lakang, sarupo jawi jo lapiak buruak, sumbang tu…

Iko sumbang nan pangabisan, namonyo sumbang kurenah. Adopun nan dimukasuik jo kurenah, iyolah galagat pambaoan, sipaik tabiat jo parangai karakter kecek rang kini sikap mental caro moderen. Kurang etis kurang lah patuik kalau babisiak baduo-duo sadangkan awak sadang batigo, kurang lamak kurang lah elok malucu mambuek garah mahota bakarikik an dalam manjanguak batakziah, indak buliah galak mancaliak urang jatuah, indak buliah manutuik iduang di tangah urang rami, atau kuok mangango laweh2, tamasuak juo sumbang kurenah, mangakok jo tangan kida, saumpamo manjambo jo manampuang, manunjuak manyetop oto, malambai-lambai dari jauah, kecuali manjambo galeh sadang makan. Indak pandai manenggang raso sumbang juo tu namonyo, mako dari itu, kok awak mambali durian, kuliknyo usah dikaka nak, jan serakkan bijo di laman, pikia kan urang di subalah, luko kaki lukolah iduang luko di batin nan manyeso, badantiang tali silaturrahim…

Nah… itulah inyo sumbang duo baleh piak… susunan cati bilang pandai buah ranungan candokio ayah nan utang manyampaikan, kok lai tapakai ta amakan, mulialah diri dalam kampuang, tapuji di masyarakaik, kami lah sato jo tuahnyo, tapi nyampang lalu indaknyo singgah, inggok nan haram tampek bakeh, bak aia jatuah ka pasia, mako malanglah badan diri ayah, nasihat tabuang buruak sajo..

(diambil dan ditulis ulang dari kaset “Pitaruah Ayah untuk Remaja Putri” surahan Angku Yus Dt. Parpatiah)