Jumat, 21 Oktober 2011

Tumbagnya Sang - OTORITER



Detik-detik kematiannya dia mengatakan "jangan bunuh aku, anakku"



Moammar khadafi,
Lahir pada tanggal 07 Juni  1942, Menjadi penguasa otoriter di Libya semenjak tahun 1972, dengan jalan proses Kudeta Militer pada tahun 1969. Dia menghapuskan Konstitusi Libya tahun 1951 dan menerapkan undang-undang berdasarkan ideologi politiknya. Kekuasaan yang hampir 42 tahun telah menempatkannya menjadi penguasa terlama sebagai Pemimpin non Kerajaan keempat sejak tahun 1900 dan terlama sebagai pemimpin penguasa Arab. Dia menyebut dirinya sebagai 'the Brother Leader', 'Guide of the Revolution', dan 'King of Kings (Raja segala raja).



Secara tegas selama kepemimpinannya dia meneriakkan Anti Barat, Anti Amerika dan terbukti dimana salah satu kebijakan me- Nasionalisasikan Asset Asing yang berada di Lybia. Sejak tahun 1973, negerinya dikurung oleh dunia. Namun, Khadafi tetap kokoh. Ia sering tampil dengan jubah khasnya. Berpeci dan berkaca mata hitam. Namun, tak jarang dia tampil dengan seragam militer lengkap dengan segala atribut. Ia tampak gagah dan jaya di hadapan rakyatnya. Namun, kejayaan itu mulai runtuh sejak Februari 2011. Rakyatnya terpecah. Sebagian dari mereka mulai berani menyebutnya sebagai diktator, mengikuti nomenklatur yang disematkan negara-negara Barat dan Amerika Serikat.

Empat puluh dua tahun menguasai negeri itu, Khadafi kerap kali berjumpa dengan maut dan rajin menghimpun harta.  Khadafi mengoleksi begitu banyak mobil mewah dari berbagai merk dan model. Tapi di setiap istana dan vila mewahnya selalu ada ruang bawah tanah untuk berlindung dari musuh. Khadafi adalah pemimpin yang hidup di dua titik ekstrim. Kemewahan berlimpah ruah di satu sisi dan ketakutan yang luar biasa pada sisi yang lain. Harta berlimpah dan hidup mewah juga dinikmati oleh anak-anak dan orang-orang di sekitar kekuasaan selama 42 tahun itu. Salah seorang anaknya yang melimpahi pacarnya, seoang model Inggris, dengan berlian dan perhiasan rupa-rupa bentuk.



Terlepas dari sosok pribadi seorang Moammar Khadafi, Dia adalah seorang pemimpin dan mencatatkan sejarah di negaranya, bahkan cita-citanya yang ingin menyatukan negara timur tengah. Dibalik gerakan Revolusioner rakyatnya akan tuntutan tumbangnya sang diktator, negara Libya adalah salah satu negara penghasil minyak besar di dunia, bahkan negara-negara yang menyerang Libya dibalik seragam Nato adalah negara-negara yang sangat bergantung kepada negara seperti Libya dalam hal pemenuhan kebutuhan energi Minyak di negara mereka masing-masing.



Kamis, 20 Oktober 2011 dia ditembak mati oleh pasukan Revolusi Libya, Moammar Khadafi membuktikan sumpahnya "apapun yang terjadi di Lybia, saya tidak akan meninggalkan Libya", dia meninggal di negara yang dia besarkan, memperoleh kekuasan dengan kudeta militer dan jatuh hingga tewas dengan jalan perang militer.

Salmi Destiawan.
Sumber :
http://dunia.vivanews.com
http://id.wikipedia.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar