Dulunya blog ini saya penuhi dengan tulisan yang lebih banyaknya itu bertemakan tentang politik, dan pastinya semua itu dipengaruhi oleh lingkungan dan hari-hari yang dipenuhi dengan diskusi lepas bersama kawan-kawan yang mungkin saja memang latar belakang yang orang bilang itu "organisatoris".
yaa.. sudah lama gk nulis di blog ini, emang gk cukup tanpa adanya kopi, teman yang paling setia dalam inspirasi saya untuk menulis, meskipun kopi itu adalah perpaduan antara rasa pahit dan manis tapi pastinya ada kenikmatan tersendiri dibalik perpaduan rasa manis dan pahit.
Saya tidak akan menulis tentang seseorang dibalik pengalamanya dibidang organisatoris, atau menulis beberapa filsafat tentang kopi. tapi kalau ada yang bilang ini adalah sebuah curhatan terserah anda punya pendapat apa, setidaknya saya menulis dan anda membaca. yaa,, kalau itu memang hanya sebatas itu saja.
kalau saya tidak salah menghitung, hari ini adalah hari ke 190, Hari ke 22 di bulan April, orang menyebutnya Jakarta, tapi saya lebih suka menyebutnya itu Batavia. Berangkat dengan Niat dan restu orang tua demi yang katanya itu adalah sebuah mimpi, bukan hanya demi sebuah tanggungjawab yang harus saya jalani. Banyak yang mempertanyakan tentang kesungguhan keputusan yang saya ambil, ketika status karyawan tetap atau pekerja abadi, masa depan yang lebih terjamin yang telah ada di depan mata itu saya tinggalkan, akan tetapi sebuah perencanaan masa depan ditambah pemikiran segala bentuk teoritis pekerja abadi menjadikan suatu keputusan itu saya ambil dan hingga saat ini saya masih mencoba untuk bertahan dikota ini.
Tak ada kata selain Ibu yang dapat membuat saya untuk bertahan hingga saat ini, Tapi hidup bukan hanya sekedar bernafas, Hidup bukan hanya sekedar uang, tapi kita butuh uang untuk hidup. Teoritisnya ketika saya berangkat dengan sebuah Plan yang menurut saya itu harus berjalan sampai disini, tetapi semua kondisinya berubah dan yang saya sayangkan saya tidak mempunyai plan selanjutnya, rasa bingung dan ketakutan untuk menghadapi hari esok masih selalu terbayangkan, dan satu yang saya syukuri adalah Tuhan masih memberikan anugerahnya untuk saya hingga hari ini. walaupun yang menjadi teman hingga hari ini hanyalah mimpi dan seraut wajah senyum untuk Ibu.
Maafkan aku yang yang belum bisa membuatmu bangga Ibuku, saya selalu yakin setiap ucapan dalam doa mu adalah kebahagian untukku, jika dalam kerinduan ku ada air mata itu hanyalah kerinduanku padamu ibu, tak ada tempat senyaman dirumah ibu, tak ada tempat selain ku bercerita kepadamu, tak ada yang kuat selain kuatnya genggaman mu, ketakutan terbesar ku saat ini hanyalah ketika diriku tak mampu memenuhi semua harapan dan keinginanmu.. Dan jika esok aku pulang, semoga hari itu aku mampu mewujudkan semua mimpi dan harapanmu.. jika aku tidak mampu, aku yakin engkau akan selalu menerima dalam semua keadaanku..
UNTUKMU BUNDA
#DAY190_JAKARTA_SEASON
yaa.. sudah lama gk nulis di blog ini, emang gk cukup tanpa adanya kopi, teman yang paling setia dalam inspirasi saya untuk menulis, meskipun kopi itu adalah perpaduan antara rasa pahit dan manis tapi pastinya ada kenikmatan tersendiri dibalik perpaduan rasa manis dan pahit.
Saya tidak akan menulis tentang seseorang dibalik pengalamanya dibidang organisatoris, atau menulis beberapa filsafat tentang kopi. tapi kalau ada yang bilang ini adalah sebuah curhatan terserah anda punya pendapat apa, setidaknya saya menulis dan anda membaca. yaa,, kalau itu memang hanya sebatas itu saja.
kalau saya tidak salah menghitung, hari ini adalah hari ke 190, Hari ke 22 di bulan April, orang menyebutnya Jakarta, tapi saya lebih suka menyebutnya itu Batavia. Berangkat dengan Niat dan restu orang tua demi yang katanya itu adalah sebuah mimpi, bukan hanya demi sebuah tanggungjawab yang harus saya jalani. Banyak yang mempertanyakan tentang kesungguhan keputusan yang saya ambil, ketika status karyawan tetap atau pekerja abadi, masa depan yang lebih terjamin yang telah ada di depan mata itu saya tinggalkan, akan tetapi sebuah perencanaan masa depan ditambah pemikiran segala bentuk teoritis pekerja abadi menjadikan suatu keputusan itu saya ambil dan hingga saat ini saya masih mencoba untuk bertahan dikota ini.
Tak ada kata selain Ibu yang dapat membuat saya untuk bertahan hingga saat ini, Tapi hidup bukan hanya sekedar bernafas, Hidup bukan hanya sekedar uang, tapi kita butuh uang untuk hidup. Teoritisnya ketika saya berangkat dengan sebuah Plan yang menurut saya itu harus berjalan sampai disini, tetapi semua kondisinya berubah dan yang saya sayangkan saya tidak mempunyai plan selanjutnya, rasa bingung dan ketakutan untuk menghadapi hari esok masih selalu terbayangkan, dan satu yang saya syukuri adalah Tuhan masih memberikan anugerahnya untuk saya hingga hari ini. walaupun yang menjadi teman hingga hari ini hanyalah mimpi dan seraut wajah senyum untuk Ibu.
Maafkan aku yang yang belum bisa membuatmu bangga Ibuku, saya selalu yakin setiap ucapan dalam doa mu adalah kebahagian untukku, jika dalam kerinduan ku ada air mata itu hanyalah kerinduanku padamu ibu, tak ada tempat senyaman dirumah ibu, tak ada tempat selain ku bercerita kepadamu, tak ada yang kuat selain kuatnya genggaman mu, ketakutan terbesar ku saat ini hanyalah ketika diriku tak mampu memenuhi semua harapan dan keinginanmu.. Dan jika esok aku pulang, semoga hari itu aku mampu mewujudkan semua mimpi dan harapanmu.. jika aku tidak mampu, aku yakin engkau akan selalu menerima dalam semua keadaanku..
UNTUKMU BUNDA
#DAY190_JAKARTA_SEASON