Aku terjaga dari tidur, dari sebuah mimpi yang terasa sangat begitu aneh, dan lagi-lagi tersentak dengan pikiran yang akhir-akhir ini begitu sering mengganggu menjelang lelap. Perlahan kuhisap beberapa batangan rokok, tentu saja sambil berfikir kenapa dialam pikirang yang ada hanyalah sebuah pertanyaan yang sebenarnya telah ada jawaban, tapi pertanyaan ini selalu adadidalam pikiran ini.
Akkkkhhhh........!!
Ini bukan tentang wanita, tapi menurutku adalah lebih dari seorang wanita.
Diawali dari sebuah mimpi, bercerita tentang ideologi, bermain didalam tataran organisasi, tapi kita melupakan teantang sebuah makna persahabatan yang "real" apa arti sebuah persahabatan. Kita terlalu banyak bermimpi, tanpa menyadari bahwa harapan berbanding lurus dengan kekecewaan. Persetan dengan mu kawan, ini hanya cerita lama, cerita yang sangat kuyakini ketika waktu ini terus berjalan perlahan semua akan hilang. Dirimu terlalu jauh bermimpi, tapi sebenarnya apa yang menjadi landasanmu berfikir sangat pantas dengan latar belakang yang ada pada dirimu. Ini yang membedakan kita. Aku tidak ingin terlalu jauh untuk bermimpi, karena aku sadar dengan apa yang ada pada diri ini. Yang sangat kusesali sampai hari ini adalah, kenapa aku larut dengan mimpi yang sebenarnya itu adalah mimpimu, larut dengan kajian teoritis dan retorika yang kau sampaikan padahal sekian lama aku pun sudah melihat secara langsung sejauh apa pencapaian dirimu.
Sampai hari ini hanya satu yang mungkin saja belum sempat tersampaikan secara langsung. Adalah maaf dan terimakasih untuk semua yang pernah kau berikan
Akkkkhhhh........!!
Ini bukan tentang wanita, tapi menurutku adalah lebih dari seorang wanita.
Diawali dari sebuah mimpi, bercerita tentang ideologi, bermain didalam tataran organisasi, tapi kita melupakan teantang sebuah makna persahabatan yang "real" apa arti sebuah persahabatan. Kita terlalu banyak bermimpi, tanpa menyadari bahwa harapan berbanding lurus dengan kekecewaan. Persetan dengan mu kawan, ini hanya cerita lama, cerita yang sangat kuyakini ketika waktu ini terus berjalan perlahan semua akan hilang. Dirimu terlalu jauh bermimpi, tapi sebenarnya apa yang menjadi landasanmu berfikir sangat pantas dengan latar belakang yang ada pada dirimu. Ini yang membedakan kita. Aku tidak ingin terlalu jauh untuk bermimpi, karena aku sadar dengan apa yang ada pada diri ini. Yang sangat kusesali sampai hari ini adalah, kenapa aku larut dengan mimpi yang sebenarnya itu adalah mimpimu, larut dengan kajian teoritis dan retorika yang kau sampaikan padahal sekian lama aku pun sudah melihat secara langsung sejauh apa pencapaian dirimu.
Sampai hari ini hanya satu yang mungkin saja belum sempat tersampaikan secara langsung. Adalah maaf dan terimakasih untuk semua yang pernah kau berikan