Sudah lebih dari 3 bulan aku berada ditempat ini. Banyak hal yang sudah kudapatkan, ada canda, ada, tawa, hingga sebuah rasa yang sulit untuk diterima. Tapi sampai hari ini diri ini masih mencoba untuk bertahan. Sangat berat untuk dijalani ketika hari demi hari yang dilalui hanyalah sebuah keluhan, karena setiap hari yang selama disini hanyalah keterpaksaan yang harus untuk dijalani karena sebuah perasaan tanggungjawab.
Kucoba sedikit memutar apa yang telah terjadi jauh sebelum hari ini. Pengalaman dalam menjalani kehidupan yang dilalui, hanyalah mencoba menerima apa yang ada yang telah diberikan Tuhan, karena didalam pikiran yang timbul hanyalah sebuah, “yaa.. inilah yang terjadi hari ini.!”. Semenjak saat itu tidak ada lagi rasa percaya diri akan kemampuan diri, entah rendah diri atau sengaja merendahkan diri. Apapun itu yang paling terpenting hanyalah menjalani seperti apa adanya. Diri ini merasa, secara maksimal semua telah dicoba tapi keyakinan bahwa yang menentukan segalanya hanyalah Sang Pencipa membuat secara bathin mau tidak mau ya ini harus diterima.
Setiap manusia pasti mempunyai mimpi dan keinginan. Terhadap apa yang telah diri ini lalui, mimpi dan keinginan tadi hanyalah sebuah pencapaian yang sangat sulit untuk dicapai. Tak ada lagi optimis, karena rasa pesimis telah mengalahkan semua. Ketika semua yang dirasa telah memuncak saat berada ditempat ini selalu ketakutan akan apa yang akan terjadi, bagaimana untuk melalui, mengalahkan semua.
Tapi tetap, keputusan harus diambil, Perencanaan harus tetap ada, terus merasa ditindas oleh orang yang tidak pantas untuk menindas adalah sebuah kebodohan yang sangat disengaja. Tak akan pernah ada kata menyerah, harapan yang selalu ada walaupun akan berakhir kecewa akan membuat kita selalu untuk terus berusaha. Apabila kedepan tidak pernah ada mimpi dan harapan niscaya semua akan tetap terus sepert ini, terus ditindas dan ditindas. Karena semua pasti berawal dari sebuah mimpi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar